Sebanyak 567 Siswa SD-MI Muhammadiyah Se-Kabupaten Pekalongan Ikuti Jambore Hizbul Wathan

 

Sebanyak 567 Siswa SD-MI Muhammadiyah Se-Kabupaten Pekalongan Ikuti Jambore Hizbul Wathan

PEKALONGAN – Sebanyak 567 siswa dari SD-MI Muhammadiyah se-Kabupaten Pekalongan mengikuti Jambore Pengenal Hizbul Wathan (HW) yang diselenggarakan oleh Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan (GKHW) Kabupaten Pekalongan, Jum’at s. d Ahad, 13 s.d 15 September 2024 di Lapangan Pejambon, Desa Ambokembang, Kecamatan Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan. Jumlah peserta tersebut terdiri dari 281 peserta laki-laki dan 286 peserta putri.

Ketua Kwarda GKHW Kabupaten Pekalongan, Satrio Budi Utomo, menyampaikan para peserta terbagi dalam 31 tenda dari 28 sekolah SD-MI Muhammadiyah se-Kabupaten Pekalongan karena ada tiga sekolah yang menggunakan dua tenda. Satrio juga menjelaskan tujuan pelaksanaan jambore pengenal dengan tema menumbuhkan semangat kepanduan, kebersamaan dan kemandirian tersebut adalah untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan kepanduan peserta, mempererat tali persaudaraan antar anggota kepanduan hizbul wathan, menanamkan nilai-nilai keislaman, kemuhammadiyahan dan kemandirian, serta mengembangkan kemanusiaan leadership dan kerjasama tim.

Sementara itu, Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Pekalongan, Drs. H. Riyanto, M. Pd, menyampaikan ucapan terima kasih kepada organisasi otonom Muhammadiyah (ortom) Hizbul Wathan yang telah melakukan kegiatan jambore pengenal, karena menurut Riyanto, kegiatan jambore pengenal tersebut merupakan kegiatan perkaderan yang dilakukan sejak awal. 

“Terima kasih kepada Kepanduan Hizbul Wathan atas pelaksanaan kegiatan Jambore Pengenal ini sehingga dapat menjadikan bekal bagi seluruh ananda ini untuk menjadi pandu HW dan pemimpin Muhammadiyah-Aisyiyah dimasa-masa yang akan datang. Ke depannya HW saya harapkan menjadi terdepan dalam perkaderan karena kedisiplinan dalam HW itu sangat bergantung pada kedisiplinan sebagai kader dimasa yang akan datang”, tutur Riyanto.

Dalam amanatnya dihadapan para peserta, Riyanto menyampaikan pesan agar anak-anak meluruskan niat dalam mengikuti kegiatan jambore pengenal tersebut sebagai upaya menempa diri sebagai kader Muhammadiyah dan Aisyiyah yang nantinya akan memimpin Muhammadiyah dan Aisyiyah pada masa mendatang.

“Apa yang akan anda lakukan di hari-hari ke depan sampai hari Ahad besok, akan menjadikan anda seorang pandu HW yang handal, yang tadi diakhir mars, sedikit bicara banyak bekerja. Ini adalah hal yang luar biasa jika dapat ananda lakukan”, tutur Riyanto.

Riyanto juga menyoroti undang-undang Hizbul Wathan tentang suci dalam pikiran, perbuatan dan perkataan. Riyanto berharap pada kesempatan kegiatan jambore pengenal tersebut, anak-anak dapat mendapatkan ilmu dan keberkahan dari silaturahmi dengan seluruh pandu Hizbul Wathan di Pekalongan sebagai bekal keberkahan dimasa-masa yang akan datang.

Riyanto juga berpesan agar para peserta menempa diri, khususnya dalam aspek kedisiplinan, karena menurut Riyanto disiplin dalam segala kegiatan merupakan bagian dari kunci sukses, baik di dunia maupun di akrihat nanti.

“Tadi shalat berjamaah di lapangan itu merupakan bagian dari penempaan diri ananda semuanya untuk selalu berjamaah lima waktu, karena itu adalah sunnah nabi, keseharian yang diantaranya harus kita lakukan, untuk sukses ananda di masa yang akan datang”, ungkap Riyanto.

Riyanto juga berharap agar anak-anak selalu gembira dalam mengikuti kegiatan jambore pengenal Hizbul Wathan tersebut sesuai undang-undang HW dan Mars HW yang menyebut selalu gembira.

“Kami dari PDM berharap ananda semua selalu bergembira dalam melaksanakan kegiatan yang ada sesuai jadwal yang telah ditentukan”, tutur Riyanto.

Salah satu peserta, Muhammad Maulana Azidane, siswa Kelas 5 SD Muhammadiyah Tangkil Tengah, Kecamatan Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan, mengaku senang dan seru bisa mengikuti kegiatan jambore pengenal tersebut. “Seru, banyak teman, kemahnya asyik, tadi bisa kenalan dengan teman dari SD Muhammadiyah 01 Bligo”, tutur Azidane. Maulana Azidane juga mengaku sudah terbiasa berlatih hizbul wathan di sekolahnya, khususnya berlatih paduan suara dan membuat drag bar. (Fakhrudin)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama