Pekalongan – Pondok Pesantren International Muhammadiyah Boarding School (IMBS) Miftahul Ulum Pekajangan Pekalongan menggelar Apel Tahunan Pekan Perkenalan Khutbatul ‘Arsy. Kamis, (27 Juli 2023). Di lapangan futsal pondok tersebut.
Kegiatan tersebut diikuti oleh semua santri dan wali santri, serta disaksikan pula oleh jajaran Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Pekalongan, Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kabupaten Pekalongan, Majelis Pendidikan dasar dan Menengah (Dikdasmen) PDM Kabupaten Pekalongan, Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Pekajangan serta Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Pekajangan, menyaksikan parade kegiatan-kegiatan kesiswaan di IMBS Pekajangan, mulai dari kegiatan gymbas, parkour, kesenian campursari dan tari saman, hizbul wathan, serta tapak suci.
Pimpinan IMBS Miftahul Ulum Pekajangan, Dr. Sumarno, S. PdI, M. PdI, menyampaikan tujuan kegiatan Pekan Perkenalan Khutbatul ‘Arsy tersebut adalah untuk memperkenalkan segenap kegiatan pendidikan yang ada di kampus IMBS Miftahul Ulum Pekajangan Pekalongan kepada wali santri, santri, masyarakat, pengurus dan kepada seluruh civitas akademik yang ada di IMBS. Sumarno juga menjelaskan jika saat ini di IMBS terdapat 180 santri baru dari total 500 santri putra dan putri yang ada.
Kegiatan perkenalan Khutbatul ‘Arsy tersebut mendapat apresiasi dari para wali santri, salah satunya adalah Supriyanto, wali santri kelas tiga Aliyah. Supriyanto mengaku tercengang dengan penampilan-penampilan santri IMBS yang luar biasa. “Alhamdulillah, sangat luar biasa, bahwa perkenalan santri baru itu membuat kita agak tercengang ketika penampilan-penampilan yang begitu luar biasa, anak-anak kita, berarti sudah jelas bahwa pembelajaran di IMBS ini sangat luar biasa”, terang Supriyanto, wali santri asal Kramatsari, Pekalongan, yang kaget juga melihat anaknya ikut tampil di Tim Parkour jempalitan ujarnya. Parkour sendiri merupakan olahraga pembangkit semangat dengan wujud kesenian gerakan, fleksibilitas, fluiditas, kreatifitas dan kebebasan menghadapi halang rintang.
Supriyanto berharap agar IMBS bisa istiqomah dalam menangani pondok tersebut sehingga kemajuan pondok akan semakin bagus dan punya kader-kader militan di Muhammadiyah.
Senada dengan Supriyanto, wali santri lainnya asal Doro Pekalongan, Imam Sad Setianto, yang baru pertama kali melihat Khutbatul ‘Arsy tersebut karena anaknya masuk pada saat covid mengaku tertarik dengan penampilan-penampilan dari anak-anak IMBS yang menunjukkan kreatifitas anak-anak dan menunjukkan bahwa IMBS adalah pondok yang mampu menunjukkan kreatifitas dan bisa mendidik anak-anak menjadi lebih kreatif dan pelajaran agamanya juga bagus.
Imam juga berharap ke depannya agar pengelolaan IMBS semakin baik, komunikasi pengelola pondok dengan wali santri juga semakin baik, dan output dari pondok diharapkan dapat memuncukan mubaligh atau da’I yang lebih banyak dari tahun-tahun sebelumnya.
Senada dengan para wali santri, Riski, santri kelas 6 atau santri akhir tahun asal Doro-Pekalongan, merasa sangat bahagia mengikuti kegiatan Khutbatul ‘Arsy. Riski yang ikut tampil dalam Tim Kesenian Campursari IMBS, menceritakan bahwa kegiatan Khutbatul ‘Arsy tersebut sudah dirancang sedemikian rupa dan hanya diselenggarakan setahun sekali. Riski berharap Khutbatul ‘Arsy tahun depan bisa lebih bagus lagi daripada tahun ini dan siswa akhir tahun ini juga bisa lebih bagus daripada siswa akhir tahun sebelumnya.
Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Pekalongan, Nishfun Nahar, mengapresiasi kegiatan Khutbatul ‘Arsy yang dilakukan oleh IMBS Pekajangan tersebut. Nishfun membayangkan selaku orang tua tentu akan sangat berkesan karena melihat kreatifitas dan inovasi yang ditampilkan oleh santri-santri sangat variatif dan mengasah aspek kognitif, skill dan juga keterampilan.
Nishfun juga berpesan kepada para santri agar tidak pernah berhenti untuk semangat belajar karena menurut Nishfun kesempatan belajar di pondok pesantren adalah kesempatan yang sangat berharga, selain untuk mengembangkan pengetahuan dan keilmuan dari sisi agama, banyak sekali potensi-potensi yang dapat digali, salah satu buktinya pada kegiatan Khutbatul ‘Arsy semua kreatifitas anak bisa diaktualisasikan. “Selalu semangat belajar, merasalah betah sebagaimana di rumah, karena di rumah ada orang tua, di pondok juga ada orang tua, di rumah ada teman-teman disini juga tidak kalah banyak teman-teman dari berbagai latar belakang, semangat”, tegas Nishfun.(Red/Fakhruddin)
Posting Komentar