Yogyakarta-SLB Muhammadiyah Dekso, Kalibawang, Kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta hari ini (31/12) melaksanakan table top exercise (TTX) pembelajaran tatap muka dalam masa pandemi Covid-19. Kegiatan ini didukung Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) dan Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) PP Muhammadiyah.
Kegiatan ini dihadiri oleh pejabat dan tamu undangan dari Dinas Pendidikan DIY, Dinas Kesehatan, Satgas Covid-19 dan BPBD Kulonprogo, satgas Covid-19 Desa Banjarsari, para guru, komite sekolah serta orang tua/wali murid. Sebagai pemandu kegiatan, fasilitator nasional program UBAH MDMC PP Muhammadiyah, Budi Santosa dan Meita.
SLB Muhammadiyah Dekso selama ini sudah mempersiapkan protap dan SOP terkait dengan pembelajaran di masa pandemi Covid-19. Kegiatan ini untuk menguji kesiapan sekolah dari sisi pencegahan dan penanganan Covid-19 di lingkup internal dan bekerja sama dengan satgas Covid-19 Desa Banjarsari, Puskesmas Kalibawang, Satgas Covid-19, Dinas Pendidikan dan BPBD Kulonprogo, juga MDMC dan MCCC.
Dokter Husnun Hendarto, Kasi Rujukan dan Pelayanan Khusus Dinas Kesehatan Kabupaten Kulonprogo dalam pernyataannya mengucapkan terima kasih karena pihaknya merasa terbantu bantu dengan terselenggaranya kegiatan ini.
Menurutnya, inisiasi SLB Muhammadiyah Dekso untuk menyusun SOP dan melaksanakan simulasi secara langsung bermanfaat dalam menghadapi berbagai hal yang mungkin bisa terjadi dalam masa pandemi Covid-19. “Ini nantinya sangat bermanfaat sekali untuk memutuskan mata rantai Covid-19,” kata Hendarto.
Eko Suratman, Kasi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga (Dikpora) Kabupaten Kulonprogo menilai kegiatan ini sangat positif dan memang diperlukan sebuah pemufakatan penyusunan SOP untuk pelaksanaan PTM (Pembelajaran Tatap Muka).
Ini mungkin jadi percontohan untuk sekolah-sekolah lain, tidak hanya SLB, yang diluar SLB pun, sekolah negeri swasta bisa meniru pola seperti ini, artinya perumusan SOP nya didiskusikan berbagai pihak terkait dalam penanganan Covid-19,” kata Eko.
Sementara Kalak BPBD Kabupaten Kulonprogo, Joko Satyo Agus Nahrowi dalam tanggapannya menyambut baik kegiatan ini karena terkait dengan SKB tiga menteri yang tahun depan (2022) mensyaratkan pembelajaran tatap muka 100%.
Mungkin hal ini bisa dikembangkan untuk sekolahan yang lain untuk SD, SMP ataupun SMA yang di luar selfie tekso agar mereka punya pegangan untuk pelaksanaan pembelajaran. Harapan kami memang pencegahan penularan Covid-19 ini benar-benar di semua lini kita lakukan terutama di sekolahan,” katanya.(Red/hms)
Posting Komentar