Timur Tengah Utara, NTT. Ada suasana yang berbeda di Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) Jemaat Sion Sasi, Kefamenanu, ibu kota Timur Tengah Utara (TTU) pada pagi hari Kamis (16/12). Sayup-sayup terdengar lagu kebangsaan Indonesia Raya, diikuti dengan mars GMIT dan Sang Surya, mars Muhammadiyah. Selain itu juga sesekali terdengar ucapan “Assalamu’alaikum warrahmatullohi wabarokatuh”.
Ternyata, di gereja tersebut, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Timur Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur sedang menggelar vaksinasi Covid-19. Ini adalah acara yang belum pernah terjadi sebelumnya. Vaksinasi ini hasil kerja sama dengan Majelis Klasis GMIT TTU, Dinas Kesehatan TTU dan Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) PP Muhammadiyah.
Ketua Majelis Jemaat Sion Sasi, Pendeta Endang Rosfenli Balang mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih atas kepercayaan pelaksanaan vaksinasi yang diikuti oleh 300 orang peserta tersebut. Menurutnya, Covid-19 ini menyadarkan kita bahwa setiap komunitas harus berkolaborasi dengan komunitas lainnya, termasuk di dalamnya komunitas keagamaan.
Untuk mengakhiri dan memutus mata rantai Covid-19, tidak bisa Kristen bilang saya hanya mau tolong yang Kristen, saya hanya mau vaksin yang Kirsten atau yang Islam bilang kami hanya akan memberi vaksi kepada umat Islam. Solidaritas kita adalah solidaritas kemanusiaan,” kata Endang.
Endang Rosfenli berharap kegiatan ini bisa menjadi berkat bagi banyak orang. “Terima kasih untuk semua pihak, dari Muhammadiyah, dari dinas kesehatan dan juga semua pihak yang berkontribusi dalam kegiatan kali ini,” ujarnya.
Sementara Ketua PDM TTU, Ridwan Sulaiman menyampaikan, pihaknya mendatangkan 5000 dosis vaksin Sinovac. “Sudah digunakan sebagian oleh Dinas Kesehatan di beberapa pusat kesehatan dalam rangka upaya percepatan vaksinasi untuk membentuk herd immunity yang ditargetkan 70% secara nasional atau 181,5 juta penduduk,” katanya.
Selanjutnya, Ridwan Sulaiman membalas ucapan Pendeta Endang juga menyampaikan terima kasih kepada pihak gereja, Ketua Majelis Jemaat Sion dan Ketua Klasis yang bersedia bekerja sama dalam pelaksanaan vaksinasi.
Akhir kata semoga acara vaksin massal lintas agama ini membawa hasil sesuai yang kita harapkan semua,” ucapnya.
Budi Santoso, Koordinator Divisi Informasi Komunikasi MCCC PP Muhammadiyah dalam sambutannya mengatakan vaksinasi ini ikhtiar bersama untuk keluar dari pandemi Covid-19.
Tentunya tidak berhenti di vaksinasi, tapi setelah itu kemudian penggunaan masker menjadi tradisi kita karena masker tidak hanya mencegah dari Covid-19 tapi juga mencegah dari polusi udara. Kemudian membiasakan mencuci tangan karena tidak hanya mencegah dari Covid-19 tapi juga penyakit menular lainnya,” kata Budi Santoso.
Menutup sambutannya, Budi Santoso berharap vaksinasi ini akan menjadi gerakan yang baik, sumbangsih Muhammadiyah bersama elemen bangsa yang lain, terutama bersama dengan umat Nasrani.(Red/hms)
Posting Komentar