Penulis : Dede Haris Sumarno
(Wakil Bendahara PWM DIY)
Gedung yang dibangun di atas tanah seluas 486 m2 itu sudah rampung dan tampak gagah. Terlebih lokasi Gedung tersebut berada di jalur utama, tepatnya di Jl. Gedongkuning No. 156 Yogyakarta. Bahkan sudah ada Calon penyewa dan mengajukan penawaran. Tak main-main, Rp 1,5 Milyar untuk 5 tahun.
Akan tetapi Hj. Tutik Herwanti sang pemilik gedung tersebut (bersama sang suami H. Rudy Sastiawan) bergeming. Bu Tutik (demikian nama panggilannya) justru berkata kepada Sang Suami “Pak, mbok jangan mikirin dunia terus to”. “Lho, maksud Ibu bagaimana?” Pak Rudy bertanya dengan nada sedikit heran. “Aku ingin mewakafkan gedung ini” Bu Tutik berkata dengan tegas. Pak Rudy terkejut sambil bertanya kembali “Ibu yakin mau mewakafkan gedung ini?”. “Yakin Pak” tandas Bu Tutik.
Pak Rudy yang belum terlalu yakin dengan keputusan Bu Tutik menunda eksekusi hingga pekan depan. Hari berganti, pekan berlalu, Pak Rudy bertanya kembali: “Ibu yakin mau mewakafkan gedung tersebut?”, “Yakin Pak” Bu Tutik tetap pada pendiriannya. Pak Rudy yang masih belum yakin 100% mencoba bertanya kembali sebulan kemudian. “Bu, tanah dan gedung ini senilai sekitar Rp 6 milyar lho, Ibu yakin mau mewakafkannya?”. “Ibu sudah mantap Pak, kita wakafkan gedung ini” tandas Bu Tutik.
Setelah benar-benar yakin atas keputusan Sang Istri, Pak Rudy Sastiawan Kemudian segera menghubungi Kakak tercinta H. Herry Zudianto, Walikota Yogyakarta periode 2001-2006 dan 2006-2011 yang saat ini juga mengemban Amanah sebagai Bendahara Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DIY.
Setelah melalui beberapa tahapan, proses wakaf pun selesai. Pada Rabu, 9 Juni 2021 M/28 Syawwal 1442 H gedung tersebut diresmikan penggunaannya oleh Ketua PWM DIY, H. Gita Danu Pranata, SE, MM ditandai dengan pengguntingan pita oleh Hj. Tutik Herwanti.
Selanjutnya untuk mengabadikan kedua sosok dermawan yang mewakafkan gedung tersebut, PWM DIY menamai gedung tersebut dengan nama “GRHA TR”, mengambil huruf depan nama panggilan Ibu Tutik Herwanti dan Pak Rudy Sastiawan.
Melalui mimbar pengajian, dr. H. Agus Taufiqurrahman, Sp.S, M.Kes., yang juga Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyampaikan bahwa wakaf, zakat, infaq, dan sedekah merupakan bentuk kecintaan seseorang terhadap harta benda yang dimiliki. “Kalau kita suka menabung sebagai bentuk untuk jaga-jaga sekaligus bekal masa depan, maka sedekah juga pada hakekatnya adalah menabung untuk bekal di akhirat kelak.
Bahkan kalau kita sadar dan percaya, bersedekah walau untuk tabungan akhirat, tapi bagi hasilnya seringkali kita dapatkan di dunia. Maka semakin banyak bersedekah maka semakin mudah pula kita memperoleh rejeki yang berlipat,” tegas Agus.
Pada hari Ahad, 25 Juli 2021 M/15 Dzulhijjah 1442 H, pada pukul 21:55 Ibu Tutik Herwanti menghembuskan nafas terakhirnya di RSPP Pertamina, Jakarta. Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun. Beliau memang sudah berpulang, menghadap Allah SWT. Namun, wakafnya akan tetap abadi dan terus mengalirkan pahala kepada beliau, seperti sabda Rasulullah SAW
“Apabila seorang manusia meninggal, maka terputuslah amalnya, kecuali tiga, (1) sedekah jariyah, atau (2) ilmu yang bermanfaat, atau (3) anak saleh yang mendoakannya”. (HR Muslim)._
Sugeng Tindak Bu Tutik, insya Allah panjenengan husnul khatimah. Kami bersaksi bahwa panjenengan adalah orang yang baik.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْلَها وَارْحَمْهَا وَعَافِهَا وَاعْفُ عَنْهَا، وَأَكْرِمْ نُزُلَهَا، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهَا، وَاغْسِلْهَا بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهَا مِنَ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ اْلاَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ. وَأَبْدِلْهَا دَارًا خَيِرًا مِنْ دَارِهَا، وَأَهْلًا خَيْرًا مِنْ اَهْلِهَا وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهَا، وَأَدْخِلْهَا الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهَا مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَفِتْنَتِهِ وَمِنْ عَذَابِ النَّارِ
#kisah di atas merupakan cerita Pak Rudy Sastiawan kepada penulis, sesaat jelang peresmian Grha TR.(Red)
Posting Komentar