Pemalang-Sekolah Anggaran Desa (Sekar Desa) di Kabupaten Pemalang yang difasilitasi oleh SEKNAS FITRA berkerjasama dengan KOMPAK atas dukungan DFAT sudah memasuki bulan ke-3 pada Oktober 2019 ini.
Progam Sekar Desa yang dimulai sejak bulan Agustus 2019 sudah berjalan di tiga desa, yaitu desa Sikasur, desa Belik, dan desa Kuta yang seluruhnya berada di kecamatan Belik kabupaten Pemalang.
Program Sekar Desa bulan Oktober 2019 fokus pada tema penataan kelembagaan dan mekanisme kerja BPD.
Kegiatan tahap ke-3 ini dilakukan salah satunya bertujuan untuk mendorong BPD menetapkan peraturan tata tertib dan pembagian tugas anggota BPD serta pemetaan kegiatan rencana kerja BPD berdasarkan siklus pembangunan desa yang ada di Kabupaten Pemalang.
Maulin Ni’am, koordinator Progam FITRA Pemalang, menyatakan bahwa hasil yang diharapkan dalam Sekar Desa bulan Oktober kali ini agar BPD dapat menetapkan peraturan tata tertib BPD yang selaras dengan peraturan perundang-undangan. “tentunya harapan kami BPD dapat memiliki program dan rencana kerja yang komprehensif terkait fungsi pengelolaan aspirasi, legislasi, dan pengawasan kinerja pemerintahan desa,” terangnya.
Khusus di Kecamatan Belik, hanya BPD Desa Kuta satu-satunya yang sudah memiliki tata tertib dan rencana kerja BPD. “Kami akan terus mendorong itu, bagaimana adanya komitmen dan dukungan pendanaan bagi BPD untuk menjalankan tugas dan fungsi secara proporsional,” lanjut Niam.
Sekolah Anggaran Desa bulan Oktober 2019 dilaksanakan di masing-masing desa secara beruntun. Desa Kuta dan Belik mendapatkan giliran Sekar Desa pada hari Sabtu 12 Oktober dengan waktu siang dan malam hari, sedangkan Desa Sikasur pada hari Senin 14 Oktober dengan bertempat di Aula Balai Desa masing-masing.
Di lain pihak, para peserta merasa terbantu oleh program Sekar Desa yang dilaksanakan oleh Seknas Fitra ini. Hal ini diungkapkan oleh Setyo Tri Widodo, salah satu peserta dari Desa Kuta, ia menyatakan sudah ketiga kalinya mengikuti Sekolah Anggaran Desa. Pak Tri sapaan akrabnya mengungkapkan bahwa dirinya merasa terbantu dengan adanya Sekolah Anggaran Desa ini. “Jelas ada banyak tambahan ilmu. Kalo untuk nanya sama pemerintah desa kita tidak ragu-ragu, karena sudah tahu regulasi. Aturannya saya jadi tahu.” ungkapnya yang juga merupakan Anggota BPD Desa Kuta ini.
Senada dengan Pak Tri, dari perwakilan disabilitas desa Kuta M. Syafi’i mengaku sangat senang bisa mengikuti program dari Fitra ini. “Bermanfaat sekali” ungkapnya. Sekar Desa masih akan terus berlangsung, setidaknya hingga akhir tahun 2019. Di bulan November selain mengadakan Sekolah Anggaran Desa, Fitra bersama BPD di masing-masing desa akan melakukan Pekan Aspirasi dan Aduan Masyarakat.(Wildan)
Posting Komentar