Infosaja(dot)net - Filosofi ketupat yang menjadi makanan khas lebaran ternyata belum banyak yang mengetahuinya nah infosaja akan berbagi informasinya kepada Anda. Lebaran adalah hari yang sangat ditunggu-tunggu oleh masyarakat muslim karena lebaran hanya datang satu kali dalam setahun sehingga banyak orang yang memanfaatkan lebaran sebagai waktu untuk berkumpul dengan keluarga.
Ketika lebaran tiba, tentunya tidak lepas dari kegiatan makan ketupat, dan bahkan ketupat kini sudah menjadi tradisi khas yang dilakukan setiap idul fitri tiba. Bahkan hampir semua kalangan makan ketupat ketika lebaran.
Nah, sebenarnya apa sih filosofi dari makan ketupat pada zaman dahulunya ? Apa ada filosofinya ? Ternyata ada loh filosofi makan ketupat kenapa jadi makanan khas lebaran, yapsss.. Ketupat pertama kali diperkenalkan oleh Sunan Kalijaga kepada masyarakat Jawa, beliau membudayakan sebuah tradisi, yaitu setelah Lebaran, masyarakat setempat menganyam ketupat dengan daun kelapa muda lalu disii dengan beras. Kemudian anyaman tersebut dimasak sehingga membentuk makanan yang disebut dengan ketupat, biasanya setelah ketupat setelah dimasak akan diantarkan kepada anggota keluarga atau kerabat yang dituakan. sehingga untuk saat ini ketupat telah menjadi lambang kebersamaan.
Selain itu, ternyata ketupat punya filosofi tersendiri yaitu anyaman-anyaman pada kulit ketupat itu mencerminkan betapa banyaknya kesalahan manusia. Kemudian ketika makan, ketupat dibelah dua dan terlihatlah isi ketupat yang berwarna putih, menggambarkan kebersihan dan kesucian hati manusia, setelah menahan nafsu dengan berpuasa dan memohon ampun atas segala kesalahan. Selain itu, dengan bentuk ketupat yang sempurna melambangkan kemenangan umat muslim yang akhirnya mencapai hari raya idul fitri. Dengan filosofi tersebut, kini makanan khas lebaran yaitu ketupat tidak hanya jadi makanan untuk orang jawa saja, bahkan sudah sampai ke seluruh Indonesia.
Hingga kini warisan dari Sunan Kalijaga masih banyak yang menikmatinya bahkan hingga ke luar Indonesia. Pada dasarnya, munculnya tradisi makan ketupat setelah dilakukannya sholat id diharapkan menjadi moment yang tepat untuk saling mengakui kesalahan. Selain dari makna mengakui kesalahan, makna tersembunyi dari ketupat, bentuk segi empat ternyata adalah wujud dari prinsip “kiblat papat lima pancer” yang berarti empat arah mata angin dengan satu pusat.
Jika prinsip tersebut diotak-atik maka akan bermakna empat arah mata angin utama, yaitu timur, selatan, barat, dan utara yang bertumpu di satu pusat. Namun jika diartikan secara bebas bisa diartikan sebagai jalan hidup manusia, yang berarti kemanapun arah yang akan ditempub hendaknya tidak lepas dari pusatnya yaitu Allah yang Maha Esa. Selain dari makna tersebut, ada juga sebagian masyarakat jawa yang memaknai tentang rumitnya membuat anyaman ketupat dari janur mencerminkan kesalahan Manusia. Bila diartikan secara mendalam, warna putih pada ketupat memiliki arti kebersamaan dan kemakmuran. Janur bermakna telah datang cahaya yang diambil dari silsilah bahasa arab yaitu “jaa a al-nur”.
Tidak hanya ketupat yang memiliki filosofi tersendiri, karena opor juga mmiliki filosofinya, sayur opor pun memiliki makna filosofi , jika dilihat dari asal-usul bahan dasarnya yang menggunakan santan kelapa. Bahasa Jawa dari santan ialah “santen” yang memunyai makna “pangapunten” atau memohon maaf. Nah itu dia filosofi ketupat yang selama ini dikonsumsi selama lebaran dan bahkan sudah jadi makanan khas lebaran. Dengan semakin berkembangnya jaman, bentuk dan jenis ketupat tidak hanya berbentuk persegi saja namun banyak jenis dan bentuk lain. Berikut jenis-jenis ketupat yang sudah banyak dibuat di masyarakat yang dikutip dari tanbihun.com.
1. Ketupek Katan Kapau
2. Ketupat Glabed
Ada lagi sajian rakyat lain di Tegal yang sangat populer, yaitu Kupat Glabed. Kali ini bukan ketupat dari desa Glabed. Kupat glabed adalah ketupat yang dimakan dengan kuah kuning kental. Glabed sendiri sebenarnya berasal dari ucapan orang Tegal bila mengekspresikan kuah yang kental ini. Glabed-glabed! Ketupatnya dipotong-potong, dibubuhi tempe goreng, dan disiram dengan kuah glabed. Tambahkan sambal bila ingin citarasa pedas. Topping-nya adalah kerupuk mi yang terbuat dari tepung singkong dan taburan bawang goreng. Sebagai lauknya, Kupat Glabed selalu didampingi dengan sate ayam atau sate kerang.
3. Ketupat Betawi (Bebanci)
Masakan paling khas dan unik yang dimiliki masyarakat Betawi adalah ketupat bebanci. Saat ini nggak ada orang yang jual ketupat bebanci. Padahal sangat unik dan enak. Sesuai dengan namanya, ketupat bebanci adalah masakan dengan unsur utama ketupat. Ketupat ini disantap dengan kuah santan berisi daging sapi dan diberi aneka bumbu seperti kemiri, bawang merah, bawang putih, cabai, dan rempah-rempah.
4. Ketupat Blegong (Tegal)
Kupat Blengong, kupat Glabed dengan daging Blengong, Blengong=Keturunan hasil perkawinan Bebek dan Angsa.
5. Ketupat Bongko (Tegal)
Ketupat Bongko adalah Ketupat dengan sayur tempe yang telah diasamkan.
6. Ketupat Cabuk Rambak (solo)
Cabuk rambak adalah ketupat nasi yang diiris tipis-tipis, dan disiram dengan sedikit sambal wijen (dicampur kemiri dan kelapa parut yang terlebih dulu digongseng). Ada yang menyukai sambal yang sangat pedas, ada yang menyukai rasa sambal yang gurih. Rasa sambalnya memang sangat khas. Hidangan ini disajikan dengan kerupuk nasi yang disebut karak.
7. Ketupat/Lontong Sayur
Biasanya Lontong sayur itu artinya santan kental yang gurih, tapi kalo mau sehat (baca: engga mau makan santan) dikasih soun, telur rebus dan ditaburi bawang goreng.
Selain jenisnya, ketupat juga memiliki bentuk yang sangat beragam, berikut informasinya:
1. Ketupat bawang
2. Ketupat satay / pasar
3. Ketupat burung
4. Ketupat daun palas.
5. Ketupat jantung
6. Ketupat hati
7. Ketupat kotak 8. Ketupat kon / piramid
Nah lengkap sudah informasinya untuk Anda, dan ngga terasa sudah mau lebaran. Berhubung udah bau ketupat dan opor.
Infosaja.net mengucapkan
"Selamat Hari Raya Idul Fitri 1437, Mohon Maaf Lahir Dan Batin"
"Selamat Hari Raya Idul Fitri 1437, Mohon Maaf Lahir Dan Batin"
Posting Komentar