Baru-baru ini Indonesia dikejutkan dengan munculnya sebuah berita tentang aliran sesat yang banyak orang menyebutnya Gafatar (Komunitas Gerakan Fajar Nusantara). Isu tentang Gafatar mulai menjadi sorotan sejak kasus hilangnya beberapa orang pada Januari 2016. Mereka yang hilang itu datang dari berbagai kalangan profesi, usia, dan daerah. Ternyata kepergian mereka terkait dengan ajakan pimpinan Gafatar untuk hijrah ke Kalimantan. Di daerah baru itu, mereka berharap dapat mewujudkan masyarakat ideal sesuai dengan cita-cita mereka.
Lantaran dinilai melenceng dari ajaran agama mainstream, Gafatar dianggap sesat. Alhasil, pemukiman para warga Gafatar yang ada di Mempawah, Kalimantan Barat menjadi sasaran amuk masa. Ratusan rumah dibakar. Ribuan orang diungsikan dan dikembalikan ke daerah asal masing-masing.
Selain aliran yang ada di Indonesia baru-baru ini, ternyata sebelum kejadian telah terjadi banyak kasus tentang sekte aliran sesat yang mengajak para pengikutnya untuk memisahkan diri dari masyarakat kemudian membentuk sebuah kamp yang eksklusif. Tetapi, pada akhirnya, kelompok-kelompok itu mengalami nasib yang tragis. Bahkan hingga terjadi bunuh diri massal yang menewaskan ratusan hingga ribuan orang. Kasus ini telah banyak disorot media, namun tak banyak yang mengetahuinya. Berikut ini 4 kasus yang tersohor dari akhir hidup yang tragis para pengikut sekte agama sesat. Mereka melakukan bunuh diri secara massal.
1. Bunuh diri massal sekte People's Temple
Lantaran dinilai melenceng dari ajaran agama mainstream, Gafatar dianggap sesat. Alhasil, pemukiman para warga Gafatar yang ada di Mempawah, Kalimantan Barat menjadi sasaran amuk masa. Ratusan rumah dibakar. Ribuan orang diungsikan dan dikembalikan ke daerah asal masing-masing.
Selain aliran yang ada di Indonesia baru-baru ini, ternyata sebelum kejadian telah terjadi banyak kasus tentang sekte aliran sesat yang mengajak para pengikutnya untuk memisahkan diri dari masyarakat kemudian membentuk sebuah kamp yang eksklusif. Tetapi, pada akhirnya, kelompok-kelompok itu mengalami nasib yang tragis. Bahkan hingga terjadi bunuh diri massal yang menewaskan ratusan hingga ribuan orang. Kasus ini telah banyak disorot media, namun tak banyak yang mengetahuinya. Berikut ini 4 kasus yang tersohor dari akhir hidup yang tragis para pengikut sekte agama sesat. Mereka melakukan bunuh diri secara massal.
1. Bunuh diri massal sekte People's Temple
Salah satu aliran yang menyebabkan bunuh diri massal adalah aliran people's tempel (manusia gereja). Pada awalnya, pemimpin sekte
ini yaitu Pendeta James Warren Jones, berhasil mengumpulkan banyak
pengikut loyal karena mengkhotbahkan kesetaraan ras, kemandirian
ekonomi, serta perlunya menciptakan utopia di muka bumi. Sekte ini
menarik minat banyak orang miskin ataupun kaum muda yang menolak rasisme
serta kapitalisme di Amerika menjelang akhir 1960-an. Awalnya kegiatan
sekte ini berjalan lancar. Bahkan Pendeta Jones menjadi sosok agamawan
populer di Negeri Paman Sam pada awal 1970-an.
Sekte People's Temple ini berpusat di Kota San Fransisco, Amerika Serikat. Tetapi, pada pertengahan 1973, Jones menga lebih dari seribu anggotanya untuk bermigrasi ke sebuah lahan pertanian bernama Jonestown, di Guyana. Empat tahun berikutnya, tragedi terjadi di perkampungan tengah hutan itu.
Banyak laporan bahwa mereka yang terlanjur pindah ke Guyana itu tidak boleh kembali lagi ke Amerika. Padahal, banyak yang tidak kerasan tinggal di perkampungan tengah hutan itu. Suatu hari, senator Leo Ryan mencari fakta soal Jonestown. Tetapi, rombongan Senator Ryan, dan sebagian anggota People's Temple yang ingin pulang, ditembaki oleh anak buah Pendeta Jones. Setidaknya lima orang tewas di bandara Jonestown, termasuk sang senator.
Namun setelah beberapa jam pembunuhan Senator Ryan, Jones memerintahkan seluruh pengikutnya bunuh diri menenggak sianida. "Kita bunuh diri sebagai cara revolusioner untuk memprotes betapa tidak adilnya dunia," kata Jones dalam pidato yang direkam, 45 menit menjelang bunuh diri massal.
Polisi menyatakan 909 orang bersama-sama menenggak racun sianida yang dioplos dengan jus rasa anggur, 30 persen korban tewas adalah bayi dan anak-anak. Tidak semua anggota People's Temple rela bunuh diri. Ada indikasi sebagian korban dipaksa mati oleh pengikut Pendeta Jones yang berhaluan garis keras, dengan disuntik racun atau dicekik.
Ini adalah kematian dengan jumlah terbesar menimpa warga negara AS di luar negeri sepanjang sejarah.
Sekte People's Temple ini berpusat di Kota San Fransisco, Amerika Serikat. Tetapi, pada pertengahan 1973, Jones menga lebih dari seribu anggotanya untuk bermigrasi ke sebuah lahan pertanian bernama Jonestown, di Guyana. Empat tahun berikutnya, tragedi terjadi di perkampungan tengah hutan itu.
Banyak laporan bahwa mereka yang terlanjur pindah ke Guyana itu tidak boleh kembali lagi ke Amerika. Padahal, banyak yang tidak kerasan tinggal di perkampungan tengah hutan itu. Suatu hari, senator Leo Ryan mencari fakta soal Jonestown. Tetapi, rombongan Senator Ryan, dan sebagian anggota People's Temple yang ingin pulang, ditembaki oleh anak buah Pendeta Jones. Setidaknya lima orang tewas di bandara Jonestown, termasuk sang senator.
Namun setelah beberapa jam pembunuhan Senator Ryan, Jones memerintahkan seluruh pengikutnya bunuh diri menenggak sianida. "Kita bunuh diri sebagai cara revolusioner untuk memprotes betapa tidak adilnya dunia," kata Jones dalam pidato yang direkam, 45 menit menjelang bunuh diri massal.
Polisi menyatakan 909 orang bersama-sama menenggak racun sianida yang dioplos dengan jus rasa anggur, 30 persen korban tewas adalah bayi dan anak-anak. Tidak semua anggota People's Temple rela bunuh diri. Ada indikasi sebagian korban dipaksa mati oleh pengikut Pendeta Jones yang berhaluan garis keras, dengan disuntik racun atau dicekik.
Ini adalah kematian dengan jumlah terbesar menimpa warga negara AS di luar negeri sepanjang sejarah.
2. Bunuh diri massal Ordo Kuil Matahari
Sekte aliran yang kedua yaitu Ordo Kuil
Matahari (Solar Temple) berpusat di Swiss. Kelompok ini juga memiliki
cabang dengan banyak anggota di Quebec, Kanada. Ordo Kuil Matahari mulai
mengumpulkan anggota pada 1984. Pendirinya adalah Joseph De Mambro dan
Luc Jouret. Kedua sosok ini menggabungkan teologi Kristen dengan
filosofi New Age. Ajaran utama sekte ini adalah pentingnya setiap
anggota mempersiapkan diri menyambut Kedatangan Kedua Yesus Kristus.
Sepak terjang Ordo Kuil Matahari akhirnya berakhir, ketika 74 anggotanya melakukan bunuh diri massal. Insiden tragis itu terjadi secara terpisah pada 5 Oktober 1994 dan Maret 1997. Lebih dari 50 orang membakar diri di gereja Ordo ini yang ada di Swiss. Diduga ada anggota yang menolak bunuh diri, tapi tetap tewas karena ditembak oleh sebagian pengikut sekte ini. Sedangkan 16 jemaat lainnya bunuh diri dengan cara yang sama di Kanada.
Salah satu anggota yang bunuh diri menuliskan pesan terakhir. Dijelaskan bahwa mereka mengakhiri bunuh diri karena ingin lepas dari penindasan di muka bumi yang semakin korup ini.
Sepak terjang Ordo Kuil Matahari akhirnya berakhir, ketika 74 anggotanya melakukan bunuh diri massal. Insiden tragis itu terjadi secara terpisah pada 5 Oktober 1994 dan Maret 1997. Lebih dari 50 orang membakar diri di gereja Ordo ini yang ada di Swiss. Diduga ada anggota yang menolak bunuh diri, tapi tetap tewas karena ditembak oleh sebagian pengikut sekte ini. Sedangkan 16 jemaat lainnya bunuh diri dengan cara yang sama di Kanada.
Salah satu anggota yang bunuh diri menuliskan pesan terakhir. Dijelaskan bahwa mereka mengakhiri bunuh diri karena ingin lepas dari penindasan di muka bumi yang semakin korup ini.
3. Bunuh diri massal sekte Branch Davidian
Sekte yang ketiga bernaman Sekte Branch Davidian. Pada 1990-an sekte didirikan oleh David Koresh menjadi sorotan. David Koresh mengajarkan bahwa dirinya adalah nabi akhir zaman. Dikabarkan bahwa dalam ritual-ritual keagamaannya, sekte ini melakukan hubungan seks sesama anggota, baik secara biseks maupun homoseks.
Ketika aparat kepolisian mencoba mendatangi kamp mereka di Texas, anggota sekte ini menembaki mereka. Akhirnya polisi memblokade akses keluar. Tujuannya ialah ketika mereka kehabisan bahan makanan, mereka pasti akan keluar dari kamp mereka dan menyerahkan diri kepada aparat.
Tetapi ternyata David Koresh bersama pengikut-pengikutnya tidak juga menyerah. Tepat di hari ke-51, api menyala di gudang tempat Koresh berlindung. Ternyata mereka membakar diri ramai-ramai. Sebanyak 90 orang terpanggang hingga tewas.
Ketika aparat kepolisian mencoba mendatangi kamp mereka di Texas, anggota sekte ini menembaki mereka. Akhirnya polisi memblokade akses keluar. Tujuannya ialah ketika mereka kehabisan bahan makanan, mereka pasti akan keluar dari kamp mereka dan menyerahkan diri kepada aparat.
Tetapi ternyata David Koresh bersama pengikut-pengikutnya tidak juga menyerah. Tepat di hari ke-51, api menyala di gudang tempat Koresh berlindung. Ternyata mereka membakar diri ramai-ramai. Sebanyak 90 orang terpanggang hingga tewas.
4. Bunuh diri massal sekte Heaven's Gate
Sekte Heaven's
Gate adalah sebuah aliran yang dipimpin Marshall Applewhite yang
merupakan seseorang pemuja alien. Sekte ini mulai mencari anggota pada
1975 di San Diego. Applewhite mengajarkan kepada para anggotanya bahwa
kehidupan manusia sesungguhnya berasal dari alien. Alien yang datang ke
muka bumi kira-kira 2000 tahun yang lalu itu berasal dari Kerajaan
Langit (Kingdom of Heaven).
Sekte ini mencampurkan ajaran Kristen, terutama ayat-ayat Perjanjian Baru, dengan kisah tentang kedatangan Komet Haley Bop yang melintas dekat bumi pada 23 maret 1997 yang diyakini membawa UFO.
Pengikut Heaven's Gate melakukan bunuh diri massal pada tahun 1997 agar mereka bisa diajak mencapai evolusi lebih tinggi. Pendiri Heaven's Gate, bersama pengikutnya, melakukan bunuh diri dengan menenggak racun yang dicampur adonan kue agar-agar. Seluruh jasad pengikut sekte ini dibungkus plastik hitam saat ditemukan polisi. Polisi San Diego menemukan jasad 21 wanita dan 18 pria di sebuah vila yang disewa oleh Applewhite.
Sekte ini mencampurkan ajaran Kristen, terutama ayat-ayat Perjanjian Baru, dengan kisah tentang kedatangan Komet Haley Bop yang melintas dekat bumi pada 23 maret 1997 yang diyakini membawa UFO.
Pengikut Heaven's Gate melakukan bunuh diri massal pada tahun 1997 agar mereka bisa diajak mencapai evolusi lebih tinggi. Pendiri Heaven's Gate, bersama pengikutnya, melakukan bunuh diri dengan menenggak racun yang dicampur adonan kue agar-agar. Seluruh jasad pengikut sekte ini dibungkus plastik hitam saat ditemukan polisi. Polisi San Diego menemukan jasad 21 wanita dan 18 pria di sebuah vila yang disewa oleh Applewhite.
Mungkin masih banyak lagi sekte aliran sesat yang belum tersorot media. Seberapa banyak pun Aliran yang ada, tergantung bagaimana kekuatan kita untuk tidak mudah terseret dengan kasus tersebut. terimakasih.
Posting Komentar